Senin, 07 Oktober 2013
Seiring perkembangan zaman yang lebih maju dan makin canggih yang
semuanya dapat kita akses melalui internet untuk mencari sebuah informasi
bahkan diinternet kita juga bisa berbisnis,
diinternet kita juga kita dapat melakukan test psikologi secara online ,
manfaat dari test psikotes secara online
adalah kita bisa mempunyai gambaran
bagaimana test psikotes itu dan bagaimana cara mengerjakan test psikotes
itu dan kita bisa dengan praktis
melakukan test psikologi dimana saja dengan gadget yang kita miliki. Test
psikotes secara online pun bisa
mengetahui secara cepat hasilnya.
2.
TEORI
A. Pengertian Psikotes
Psikotes
adalah tes untuk mengukur aspek-aspek psikologis. Dua kelompok besar aspek
psikologis yang biasa diukur dengan psikotes adalah aspek kognitif dan aspek
non kognitif.
1. Aspek
kognitif
Aspek kognitif biasa disebut sebagai
aspek pikir. Orang biasa menyebutnya sebagai tes kecerdasan atau tes IQ. Tes IQ
memang mengukur kecerdasan, tetapi yang diukur adalah kemampuan kecerdasan
secara umum seseorang dalam berbagai situasi. Sementara, ada beberapa tes
psikologi yang mengukur aspek kognitif, tetapi hanya dalam bidang-bidang
tertentu, seperti kecerdasan dalam bidang numerik atau hitungan, dalam hal
pemahaman cerita atau dalam hal penalaran. Tes semacam ini umum disebut sebagai
tes bakat minat.
Tes yang mengukur aspek pikir, terbagi
antara yang bersifat speed test dan power
test
-
speed
test
speed
test adalah
berbagai jenis yang pengerjaanya dibatasi oleh waktu. speed test bertujuan, anatara lain melihat kecepatan dan ketepatan
orang dalam bekerja. Menguji apakah seseorang dapat mengerjakan banyak hal
dengan benar dalam waktu yang terbatas atau apakah ia cenderung ceroboh, tidak
teliti ketika waktu kerjanya dibatasi. Umumnya, soal yang diberikan dalam tes
ini berjumlah banyak dan mudah. Namun karena waktu pengerjaannya singkat,
sebagian orang tergesa-gesa dan tidak cermat, meskipun ada juga orang yang dapat
tetap bekerja dengan teliti.
-
power
test
tes kognitif yang bersifat power test tidak dibatasi oleh waktu. Tujuan
tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan orang secara maksimal dalam
menyelesaikan suatu persoalan. Aspek yang dinilai bukan lagi kecepatan dan
kecermatan, tetapi kualitas jawaban yang diberikan. Bisa saja soal yang
diberikan hanya sedikit, tetapi membutuhkan kemampuan pikir yang tinggi. Tujuannya
tentu untuk melihat sejauh mana daya pikir orang yang mengerjakan tes ini.
2. Aspek
Non-Kognitif
Tes yang mengukur aspek non kognitif
adalah tes yang hendak melihat aspek-aspek kepribadian seseorang. Tes jenis ini
terbagi menjadi tes yang bersifat proyektif dan bersifat objektif.
-
Tes bersifat Proyektif
Tes bersifat proyektif adalah tes yang
bertujuan melihat unsur-unsur kepribadian yang mungkin secara tidak disadari
ada didalam diri seseorang. Soal-soal yang diajukan dalam tes ini umumnya tidak
terlalu jelas dan ambigu.
-
Tes bersifat Objektif
Tes yang bersifat objektif biasanya
berupa skala atau angket. Bentuknya juga bermacam-macam, ada tes non-kognitif
bersifat objektif yang meminta subjek unyuk memilih salah satu dari dua pilihan
jawaban, atau mungkin lima pilihan jawaban. Pada tes semacam ini, jawaban
memang telah disediakan sehingga subjek tinggal memilih yang paling sesuai
dengan keadaan dirinya. Karena itu, pelaksanaan tes semacam ini relatif lebih
mudah.
B. Tujuan Tes
Tes
psikologi dirancang untuk mengukur berbagai faktor psikologis tertentu. Tujuannya
bagi perusahaan adalah memperkirakan apa yang akan dilakukan seseorang dimasa
yang akan datang. Faktor yang diukur adalah tipe psikologis seperti logika
berpikir, kemampuan mempelajari tempramen dan berbagai kecakapan tertentu. Biasanya
juga menyangkut pengukuran kemampuan fisik, seperti kecakapan atau kecepatan
menulis atau koordinasi gerak tangan dan pengelihatan.
Menurut
Lee J. Cronbach dalam Essentials of
psychological Testing, tujuan tes psikologi adalah mengetahui perbedaan
diantara setiap kepribadian. Dalam perusahaan, para pekerjanya akan selalu
berusaha untuk lebih baik dari pekrja lainnya. Oleh karena itu, setiap
pemimpin, manager, pekerja harus mampu mengidentifikasi masalah tersebut.
Pengetahuan
ini menyajikan dua fungsi, yaitu presiksi dan diagnosis.
-
Prediksi
Usaha prediksi
mendasari setiap pemakaian tes dan menekannkan perbedaan diantara masing-masing
individu. Misalnya bila diberikan pada dua orang, tes ini dapat mengungkapkan
perbedaan mereka pada saat itu juga. Namun, hal itu tidak ada artinya jika
perbedaan aktivitas kesehariannya tidak dapat diprediksi. Dalam penerimaan
karyawan, tes ini dilakukan dengan cepat untuk menyeleksi mereka yang memenuhi
kualitas.
-
Diagnosa
Diagnosa merupakan
fungsi tes kedua, yakni menekankan perbedaan antara sifat-sifat dari individu
yang sama.
Diagnosa mecakup
prediksi karena pemakai tes harus menentukan tingkah laku yang boleh
dilaksanakan dan sejauh mana pola tersebut tetap bertahan.
Istilah diagnosa disini mengacu pada
analisis dan berkaitan dengan berbagai aspek tingkah laku. Istilah ini harus
dibedakan dengan diagnosa dalam arti proses penempatan subjek dalam kategori
khusus misalnya penyakit suka mengasingkan diri.
Dalam diagnosa kita
harus lebih pasti mengenai hasil tes. Jika mengetahui bahwa tes memprediksi
suatu tingkah laku dari 100 subjek memperoleh nilai X, kita tidak perlu tahu
tentang alasan nilai rendahnya.
Akan tetapi, jika diperlukan
diagnosa, kita perlu mengetahui ciri-ciri yang menyebabkan nilai rendah pada
tes tersebut. Hal ini karena penekanan dalam diagnosa merupakan penjelasan
mengenai seseorang.
C. Jenis Tes
Ada
beberapa jenis tes psikologi yang dipergunakan dalam proses pengujian seseorang
dalam hal ini adalah seleksi calon tenaga kerja. Akan tetapi tidak selalu semua
jenis tes diberikan kepada tesee (subjek yang dites). Pemberian soal tes ini
bergantung pada keperluannya.
Lee
J. Cronbach dalam Essentials of
Psychological Testing edisi tahun 1949, membagi dua kelompok besar tes
psikologi ini, yaitu berikut ini :
1. Tes
Kemampuan (intelegensi)
Tes ini dimaksudkan
untuk mengetahui prestasi maksimal yang diperlukan dalam meneliti kemampuan dan
kecakapan.
Kecakapan merupakan
potensi seseorang untuk memperoleh tindakan melalui penelitian. Adapun kemampuan
adalah lebih nyata. Kemampuan dapat diartikan sebagai prestasi seseorang atas
tugas yang diberikan saat itu dengan motivasi maksimal, tetapi tanpa pelatihan,
kemampuan tak mungkin lebih baik dari kecakapan. Terkadang faktor emosional
turut mempengaruhi sehingga kemampuan tidak dapat muncul seperti aslinya.
Tes prestasi maksimal
termasuk dalam bentuk tes kemampuan. Tes kemampuan mendefinisikan kata yang
digunakan untuk memprediksi prestasi akademik.
2. Tes
Kebiasaan (Kepribadian)
Tes prestasi khusus dipakai dalam meneliti kebiasaan
dan kepribadian seseorang. Ada sedikit nilai yang menentukan seberapa sopan
peserta tes yang diinginkan. Aspek kepribadian peserta tes, misalnya kejujuran,
keterbukaan, emosi. Kepribadian biasanya dianalisis dengan cara deskriptif
tanpa usaha yang dibuat untuk mempertimbangkan sifat-sifat yang diharapkan.
Penggolongan tes psikologi secara lebih rinci dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Intelligence Test
(Tes Kecerdasan)
Tes kecerdasan/ tes IQ paling luas
penggunaannya. Hampir setiap posisi pekerjaan mengadakan tes semacam ini. Tujuannya
adalah menegetahui kemampuan seseorang dalam kerangka berpikir secra total dan
logis.
Penyajian terbagi menjadi dua sifat
berikut :
-
Soal terbuka, yaitu pada pertanyaan atau
soal belum tersedia jawaban sehingga peserta tes harus menjawab sesuai
kemampuannya jawaban bisa berbeda-beda, bergantung pada kemampuan setiap
peserta dalam menangkap isi soal.
-
Soal tertutup, yaitu pada pertanyaan
atau soal sudah tersedia jawabannya sehingga peserta tes dapat memilih jawaban
yang paling benar.
Soal ini mudah, tetapi karena jawaban
yang tersedia hampir mirip atau bahkan mirip, dibutuhkan ketelitian dalam waktu
sangat singkat
2. Aptitude Test
(Tes Bakat)
Tes bakat atau pembawaan ditujukan untuk
mengukur bakat atau kemampuan, yang mungkin telah dikembangkan atau masih
terpendam dan tidak dipergunakan. Tujuannya adalah memprediksi kecakapan
belajar para pelamar dikemudian hari. Tes ini lebih cocok bagi calon pelamar
yang belum berpengalaman seperti ahli mesin, ahli bahasa, ahli musik dan ahli
seni.
3. Interest Test
(Tes Minat)
Tes minat ditunjukan untuk mengetahui
minat seseorang. Untuk pekerjaan yang lebih spesifik, seperti guru, manager,
akuntan, dokter, tes ini sangat dibutuhkan.
Tes ini memang jarang digunakan para
psikolog yang biasa menyelenggarakan tes dalam rangka rekuitmen, namun dalam
soal-soal tes kepribadian (personality test) tes ini terkandung didalamnya.
4. Achievement Test
(Tes Prestasi)
Tes ini ditujukan untuk mengukur hasil
kerja para pelamar. Bila seseorang menyatakan mengetahui atau memahami suatu
hal, tes ini menguji seberapa jauh pengetahuan itu. Semua tes psikologi
mencakup tes prestasi.
5. Personality Test
(Tes Kepribadian)
Tes kepribadian ditujukan untuk mengukur atau
menilai kepribadian pelamar. Kepribadian bukanlah sesuatu yang salah atau
benar, bukan pula sesuatu yang baik atau buruk. Tiap kepribadian mempunyai dua
sisi yang saling berkait, yakni memiliki kelemahan serta kekuatan. Seseorang yang
memiliki sifat extrovert pun tidak selalu baik. Demikian pula sifat introvert
tidak dapat dikatakan jelek. Jika disebutkan satu persatu mungkin terdapat
ratusan bagian dari kepribadian misalnya kejujuran, tanggung jawab, pendiam,
humoris, nakal, emosional, keras kepala, pkerja keras, malas, patuh, lugu,
kreatif.
Dan psikotes biasanya dibagi dalam
beberapa jenis yaitu :
1.
Tes Verbal
Tes verbal biasanya
terdiri dari empat bagian yaitu : tes padanan kata atau sinonim, tes lawan kata
atau antonim, tes analogi dan tes pemahaman wacana.
-
Tes padanan kata / sinonim
Sinonim adalah dua kata
atau lebih yang pada dasarnya mempunyai makna yang sama, tetapi berlainan
bentuk luarnya. Apabila ditemukan kesinoniman, dalam penggunaannya perlu
diusahakan seleksi.
Tes sinonim adalah tes
untuk memahami keluasan pengetahuan seseorang dalam kaitannya dengan varian
kata yang paling tepat dalam mengungkapkan pikiran dan gagasan. Biasanya, tiap
soal disediakan satu jenis kata, kemudian anda diminta mencari kata lain yang
memiliki makna yang terdekat.
-
Persamaan kata/ analogi
Pada tes analogi akan
diberikan pasangan kata yang memiliki hubungan tertentu kemudian akan diberikan
sebuah kata yang tak mempunyai pasangan dan kita harus mencari pasangan kata
yang hilang tersebut dengan menganalogikan dari pasangan kata petunjuk.
2.
Tes Kuantitatif
Tes kuantitatif ini
bertujuan untuk mengukur kecerdasan. Hal-hal yang dapat dilihat dari tes ini
adalah kemamouan berpikir analitis, daya ingat, kecepatan kerja, ketelitian serta
jalannya logika. Waktu untuk menjawab soal ini memang sengaja dibuat terbatas. Oleh
karenanya kita harus benar-benar konsentrasi.
Tes ini terdiri dari
soal-soal deret, aritmatika dan aljabar, serta geomatri dan trigonometri. Soal-soal
yang mudah namun membutuhkan kejelian dan kecermatan.
-
Deret
Tes deret bukan soal
yang rumit. kita tidak membutuhkan persiapan rumus apapun. Yang diperlukan
hanya kejelian, kecepatan berfikir dan konsentrasi, yang umumnya diujikan dalam
tes deret antara lain adalah :
·
Menjumlahkan sederet angka pada kolom
vertikal
·
Mengisi deret yang hilang
·
Melanjutkan deret.
-
Aljabar dan Aritmatika
Soal aritmatika dan
konsep aljabar dalam psikotes bukanlah soal yang terlalu rumit. Soal-soal ini
kebanyakan memang bisa dikerjakan tanpa rumus apa pun artinya hanya menggunakan
logika saja dalam menjawabnya.
-
Geometri dan Trigonometri
Mungkin inilah bagian
yang paling banyak menjatuhkan peserta ujian. Soal ini membutuhkan pemahaman
tentang geometri dan trigonometri. Tidak seperti pada soal aljabar, logika
tidak akan membantu dalam hal ini. Kita harus benr-benar menguasai konsep dari
geometri dan trigonometri.
3.
Tes Penalaran
Tes penalaran biasanya
dibagi menjadi tiga bagian yaitu penalaran logis, penalaran analitis dan
penalaran simbolis.
-
Penalaran logis
Trik dalam mengerjakan soal penalaran logis adalah dengan cara
menerjemahkan soal logika dari bentuk kata ke matematika. Untuk bisa
menerjemahkan kebentuk matematika, maka kita harus mengerti lambang-lambang
matematika logika dan tentu saja makna dari yang dilambangkan. Berikut adalah
beberapa definisi dalam ilmu logika.
Untuk memudahkan pemahaman pada soal-soal logika, ada beberpa
pengertian yang perlu dipahami terlebih dahulu.
Proposisi secara mudahnya, proposisi itu dikenali sebagai
kalimat berita dalam soal-soal logika.kalimat tanya atau berita bukan proposisi
Premis dan konklusi. Premis adalah proposisi yang menjadi
dasar penyimpulan. Konklusi merupakan proposisi baru yang dihasilkan dari
penalaran terhadap sejumlah propsisi
Penalaran adalah proses penyimpulan sebuah proposisi baru dari
sejumlah proposisi yang ada
Penalaran induktif adalah penalaran yang konklusinya lebih
luas dari premisnya.
Penalaran deduksi adalah penalaran yang konklusinya tidak
lebih luas dari premisnya.
-
Penalaran analitis
Dalam soal ini akan
diberikan cerita yang didalamnya ada fakta-fakta dalam kata-kata. Kemudian harus
menyimpulkan suatu pertanyaan.
4.
Tes Irama Bergambar
Tes ini adalah tes dimana kita akan dihadapkan pada
gambar yang sekilas acak-acakan. Kemudian kita akan diminta memilih salah satu
gambar yang ada. Mirip dengan tes deret namun lebih membingungkan.
Tes irama bergambar adalah tes yang sering muncul pada
soal psikotes yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Tujuan dari tes irama
bergambar adalah untuk melihat tingkat ketelitian, kecepatan serta kepribadian
yang dimiliki oleh peserta tes. Dengan menggunakan tes ini dapat melihat
bagaimana respon serta reaksi dari peserta tes dalam memandang, menyiasati
serta mencari solusi dari kumpulan soal yang ada dihadapannya. Bila kita mampu
menjawab soal yang ada dengan cepat dan benar, maka kita adalah orang yang
memiliki kemampuan lebih baik dibanding yang lainnya.
Dalam tes irama bergambar, tes yang sering dilakukan
adalah tes pandangan ruang dan tes spatial. Tes pandandangan ruang meliputi tes
memutar serta tes pencerminan.
-
Tes Pandang Ruang
Tes ini menguji
kemampuan dalam memandang spatial suatu benda, seperti bagaimana jika suatu
benda diputar ataupun bagaimana bentuk benda itu bila dicerminkan
MEMUTAR :
Kunci yang harus kita pegang dalam mengerjakan tes memutar
adalah dalam setiap pemutaran benda selalu mengacu pada satu titik poros, dan
biasanya titik poros itu selalu terletak pada titik tengah pada suatu bidang.
PENCERMINAN:
Kunci yang harus kita pegang dalam mengerjakan tes pencerminan
adalah cermin. Bayangkan jika kita bercermin dalam suatu kaca, kita akan
mendapati bahwa gambar kita akan terbalik. Kiri menjadi kanan dan kanan menjadi
kiri. Dan satu hal yang harus kita ingat adalah pencerminan bukan hanya
terhadap sumbu X dan sumbu Y, tetapi bisa lebih dari itu.
-
Tes
Spasial
Jika tes ruang pandang,
kita diharapkan mencari tahu apakah gambar itu diputar atau dicerminkan, pada
tes spasial gambar tersebut mungkin bukannlah satu gambar yang diputar atau
dicerminkan.gambar spasial bisa jadi gambar yang berbeda-beda satu sama
lainnya. Tapi ada satu hal yang harus kita tahu adalah bahwa gambar ini
mempunyai pola yang mirip seperti deret. Yang paling umum adalah deret
aritmatika dengan beda satu.
5.
Tes Kepribadiaan
Selain tes yang bersifat kemampuan kita dalam mengolah
soal. Kita mungkin akan mendapatkan bentuk soal bergambar. Soal ini tidak ada
jawaban benar salah, semua jawaban adalah benar karena gambar tersebut
diasumsikan merupakan repesentasi diri. Penelitian membuktikan bahwa hal
tersebut cenderung benar, maka tidak ada salahnya, jika anda mengetahui ada apa
dibalik tes bergambar sehingga akan menuntun kita untuk menggambar seperti yang
diinginkan.
Selain tes bergambar mungkin ada tes yang bersifat
kuisioner. Kita diminta menjawab beberapa pertanyaan mengenai diri kita atau
jawaban yang kita anggap paling benar. Pada kesempatan ini hanya akan dibahas
tes bergambar yang berjenis meneruskan gambar dan gambar rumah, pohon, orang.
3. ANALISIS
Test psikotes yaitu untuk mengetahui
gambaran yang dimiliki seseorang dari bakat , prestasi, kepribadian dan
intelegensi yang dimiliki oleh seseorang. Biasanya test psikotes sangat
dibutuhkan untuk di sekolah misalnya
untuk memilih jurusan IPA atau IPS, dan di sebuah perusahan-perusahaan yang
sedang membuka lowongan pekerjaan.
Dengan dilakukannya tes psikotes disebuah perusahaan untuk mengetahui apakah
pelamar itu cocok atau tidak dengan pekerjaan
tersebut. Dengan diadakannya tes psikotes online kita bisa mempunyai
gambaran bagaimana tes psikotes itu dan untuk terlebih dahulu mempersiapkan
diri untuk mengerjakan tes psikotes nantinya
Test psikotes sekarang sudah bisa
diakses dengan mudah secara online dan bisa dilakukan dimana saja dengan media
internet tanpa har us membeli buku dan mengeluarkan biaya, dinternet sudah
banyak tesebar test-test psikotes gratis.
Ini adalah salah satu latihan test
psikotes verbal yang dilakukan secara online http://www.proprofs.com/quiz-school/quizshow.php?title=latihan-tes-psikotes&quesnum=1
Dengan test psikotes ini kita
juga dengan mudah mengetahui jawaban kita benar atau salah
Sesudah mengisi semua
latihan test psikotes kita mendapatkan
sertifikat seperti dibawah ini :
4. REFERENSI
Soenanto,Hardi. (2002).
Memahami Psikotes. Bandung: Pustaka Grafika.
Widayat,Bagus.
(2006). Psikotes TPA & Wawancara Kerja. Yogyakarta: ImagePress.
Wardani,Yurika Fauzia.(2006).Latihan Soal-Soal Psikotes Pelamar Kerja.Jakarta: PT
Kawan Pustaka.
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)






