Kamis, 01 Agustus 2013
Laporan Praktikum Faal Indera Penglihatan "Membedakan Warna dan Pencampuran Warna Secara Objektif
Diposting oleh Unknown di 06.20
4. Percobaan : Indera Penglihatan
Nama
Percobaan : Membedakan Warna
dan Pencampuran
Warna Secara
Objektif
Nama Subjek Percobaan : Desy
Amalina
Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi
Faal
a. TujuanPercobaan : Untuk
mengetahui apakah seseorang dapat
membedakan
warna atau buta warna.
b. Dasar
Teori : Pengelihatan warna sangat dipengaruhi oleh tiga
macam pigmen di dalam sel kerucut sehingga sel kerucut/conus menjadi peka
secara selektif terhadap berbagai warna biru, merah, dan hijau.
Teori
penting pertama mengenai penglihatan warna adalah dari Young, yang kemudian dikembangkan
dan diberi dasar eksperimental yang lebih mendalam oleh Helmholtz. Menurut teori
ini ada tiga jenis sel kerucut yang masing-masing beraksi secara maksimal terhadap
suatu warna yang berbeda. Oleh sebab itu menurut teori ini ada 3 macam conus, yaitu:
1.
Conus yang menerima
warna hijau
2.
Conus yang menerima
warna merah
3.
Conus yang menerima
warna biru
Ketiga
macam conusitu mengandung zat photokemis yaitu substansi yang dapat dipecah oleh
sinar matahari. Jika ketiga macam conus itu mendapat rangsang bersama-sama,
maka terlihatlah warna putih. Warna-warna lain adalah kombinasi dari 3 warna
dasar itu dengan perbandingan berbeda-beda.
Variasi
dari buta warna yang dibawa sejak lahir cukup
nyata,
antara lain:
a)
Akromatisme atau Akromatopsia, adalah kebuataan warna total dimana semua warna dilihat sebagai
tingkatan warna abu-abu
b)
Diakromatisme, adalah kebutaan tidak sempurna yang menyangkut ketidakmampuan untuk
membedakan warna-wama merah dan hijau. Untuk kesimpangsiuran warna ini ada tiga
tipe, yaitu:
-
Deutrinophia, yaitu orang yang kehilangan kerucut hijau sehingga ia tidak dapat
melihat warna hijau.
-
Protanophia, yaitu orang yang kehilangan kerucut merah sehingga ia buta warna merah
-
Tritanophia, yaitu kondisi yang ditandai oleh ketidakberesan dalam warna biru
dan kuning dimana conus biru atau kuning tidak peka terhadap suatu daerah spectrum
visual
Menurut
Hering, buta warna partial disebabkan karena orang tua tidak mempunyai substansi
warna merah-hijau (daltonis).Umumnya orang menderita buta warna merah-hijau, sedangkan
buta warna kuning-hitam jarang terjadi, juga penderita buta warna yang total jarang
terjadi karena itu jarang ada individu yang tidak mempunyai substansi
fotochemis sarna sekali. Hering juga menyatakan bahwa ada 3 macam substansi
fotochemis yang memiliki 6 macam kualitas dan dapat memberikan 6 macam sensasi.
Substansi ini dapat dipecah dan dapat dibangun oleh rangsang-rangsang tertentu.
Ke-2 macam substansi itu adalah:
- Substansi
putih/hitam
- Substansi
merah/hijau
- Substansi
kuning/biru
Untuk
menyelidiki apakah seseorang menderita buta warna atau tidak dapat dilakukan dengan
berbagai macam tes, antara lain:
a)
TES HOLMGREN, yaitu tes kemampuan membedakan warna (caranya, pemeriksa mengambil
sekumpulan benang-benang wol berturut-turut seutas dengan warna hijau, merah,
ungu, dan kuning, kemudian subjek yang diperiksa diminta untuk mencari gulungan
benang yang warnanya sarna).
c. Alat yang
digunakan : Kaca biasa,
benang wol berbagai warna, kertas berwarna merah, hijau, kuning, dan biru.
d.
Jalannya
Percobaan : 1.1
Pencampuran warna menggunakan kertas
warna
Kertas warna
penggabungan biru merah, biru kuning dan
merah kuning dan ditengah-tengah kertas warna yang sudah digabungkan menjadi
dua-dua taruh kaca ribben dan lihat percampuran warna pada pantulan kaca
ribben.
1.2
Pencampuran
warna menggunakan benang woll
Terdapat
berbagai warna benang woll dibawah kaca dan kita diminta untuk mengamati selama
15 detik dan setelah diamati kita disuruh mencocokan warna yang sesuai dengan
benang woll yang terletak dibawah kaca tersebut.
e.
Hasil
Percobaan : 1.1
Hasil
Individu
1.1.1
Biru + Merah = Ungu
Biru + kuning =
hijau
Merah + kuning =
orange
1.1.2
Benar 5
1.2 Hasil Sebenarnya
1.2.1 merah + biru = ungu
merah + kuning = orange
kuning + biru = hijau
1.2.2
percobaan benang woll disebut sebagai
uji Holmgren.
c.
f. Kesimpulan : Jadi,
Pengelihatan warna sangat dipengaruhi oleh tiga macam pigmen di dalam sel kerucut,
Untuk menyelidiki apakah seseorang menderita buta warna atau tidak dapat
dilakukan dengan test Holmgren dan test isahara
d. g. Daftar
Pustaka :
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)



