Kamis, 01 Agustus 2013
Laporan Praktikum Faal Indera Pengelihatan "Visus atau Ketajaman Mata"
Diposting oleh Unknown di 06.17
3. Percobaan : Indera Penglihatan
Nama Percobaan : Visus atau Ketajaman
Mata
Nama Subjek Percobaan : Desy
Amalina
Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi
Faal
a. TujuanPercobaan : Untuk
mengetahui penglihatan seseorang
b. Dasar Teori : Visus Untuk
dapat melihat, stimulus (cahaya) harus jatuh di reseptor dalam retina kemudian diteruskan
ke pusat penglihatan (fovea centralis). Untuk dapat melihat dengan baik perlu ketajaman
penglihatan. Ketajaman penglihatan ini lah yang disebut visus.Faktor-faktor yang
mempengaruhi kekuatan visus adalah:
a. Sifat fisis mata , meliputi ada tidaknya berasi (kegagalan
sinar untuk berkonvergensi atau bertemu disatu titik focus setelah melewati suatu
system optik), besarnya pupil, komposisi cahaya, fiksasi objek, dan mekanisme akomodasinya
dengan elastisitas muscul usciliarisnya yang dapat menyebabkan ametropia yang
meliputi :
1) Myopia,
sinar sejajar axis pada mata tak berakomodasi
akan memusat di muka
retina,
sehingga bayangan kabur. Dapat disebabkan oleh:
- axis
terlalu panjang
-
kekuatan refraksi lensa terlalu kuat
2) Hypermetropia,
sinar sejajar axis pada mata yang tak berakomodasi akan memusat di belakang
retina, sehingga bayangan kabur. Dapat disebabkan oleh:
- axis bola mata terlalu pendek
- kekuatan refraksi lensa kurang kuat
3)
Astigmatisma, kesalahan refraksi
system lensa mata yang biasanya disebabkan oleh komea yang berbentuk bujur
sangkar atau jarang-jarang
Untuk
mengetahui visus adalah dengan menggunakan suatu pecahan matematis yang
menyatakan perbandingan 2 jarak, yang juga merupakan perbandingan ketajaman
penglihatan seseorang dengan ketajaman penglihatan orang normal. Dalam praktek
digunakan optotype dari Snellen yang rumusnya adalah sebagai berikut:
|
D
|
Keterangan:
V
= Visus
d
= jarak
antaraoptotypedengansubjekyangdiperiksa
D = jarak sejauh mana huruf-huruf masih
dapat dibaca mata normal
c.
Alat
yang digunakan : Optotype
Snellen
d.
Jalannya
Percobaan : 1.1 berdiri
didepan optotype snellen yang berjarak
3,5 meter dan mata sebelah kita ditutup secara bergantian dan kita diminta
untuk menyebutkan yang huruf dan warna yang ditunjuk oleh asisten
e.
Hasil
Percobaan : 1.1
Hasil Individu
1.1.1
Skala yang didapat :
kanan = 15
kiri = 15
1.1.2
Visus yang didapat :
kanan
= 3,5/15
kiri =
3,5/15
1.2 Hasil
sebenarnya
1.2.1
V=d/D
Keterangan :
V= Visus/Ketajaman
d= Jarak optotype snellen dengan subjek
D=
Skala terjauh mana mata normal masih bisa terbaca
f.
Kesimpulan : Jadi, Visus Untuk dapat melihat,
stimulus (cahaya) harus jatuh di reseptor dalam retina kemudian diteruskan ke
pusat penglihatan (fovea centralis). Untuk dapat melihat dengan baik perlu ketajaman
penglihatan. Ketajaman penglihatan disebut juga dengan visus.
g.
Daftar
Pustaka :
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)



