Kamis, 26 Desember 2013

Online Persona

A. PENDAHULUAN

Media sosial sudah tidak asing lagi untuk kita dengar pada zaman sekarang ini , anak SD pun sudah banyak yang mempunyai media sosial seperti facebook, twitter dan lain sebagainya. Facebook dan twitter adalah jejaring sosial yang sangat populer saat ini. Sangat populernya jejaring sosial facebook dan twitter ini banyak orang-orang yang memalsukan identitas dalam membuat akun facebook atau twitternya. Pemalsuan identitas itu salah satunya seperti memakai foto profile palsu , memalsukan jenis kelamin .

B. KASUS

Salah satu contoh pemalsuan identitas dengan memalsukan foto profile seperti gambar dibawah ini :


Banyak kita temukan foto-foto profile facebook yang memakai foto cewek cantik yang berasal dari bandung ini . ada pula contoh yang memalsukan jenis kelamin seperti gambar dibawah ini :


 Ini adalah kasus seorang laki-laki yang menyamar jadi perempuan ia  berkenalan dengan seorang laki-laki di akun facebooknya dan akhirnya mereka menikah.

C. ANALISA

Banyak juga Pemalsuan-pemalsuan di jejaring sosial yang bermodus untuk menculik maka dari itu kita harus waspada dalam memilih teman dan  berinteraksi  oleh orang yang baru kita kenal lewat jejaring sosial facebook supaya hal-hal yang buruk tidak terjadi pada kita. Dan seharusnya orang-orang yang memalsukan identitas dengan memakai identitas orang lain dengan bertujuan untuk menipu atau menculik diberi sanksi karena sudah melanggar etika.

Kita juga perlu waspada untuk menjaga akun-akun kita dengan cara dikunci sehingga orang lain yang baru kita kenal tidak sembarangan mengetahui dan  memakai identitas kita,  supaya tidak dipalsukan identitas kita untuk hal-hal yang tidak baik.  



D. REFERENSI 

Senin, 07 Oktober 2013


1.      PENDAHULUAN

Seiring perkembangan  zaman yang lebih maju dan makin canggih yang semuanya dapat kita akses melalui internet untuk mencari sebuah informasi bahkan diinternet kita juga bisa berbisnis,  diinternet kita juga kita dapat melakukan test psikologi secara online , manfaat dari test psikotes  secara online adalah kita bisa mempunyai gambaran  bagaimana test psikotes itu dan bagaimana cara mengerjakan test psikotes itu dan  kita bisa dengan praktis melakukan test psikologi dimana saja dengan gadget yang kita miliki. Test psikotes  secara online pun bisa mengetahui secara cepat hasilnya.

2.      TEORI

     A.  Pengertian Psikotes
    Psikotes adalah tes untuk mengukur aspek-aspek psikologis. Dua kelompok besar aspek psikologis yang     biasa diukur dengan psikotes adalah aspek kognitif dan aspek non kognitif.
1.      Aspek kognitif
Aspek kognitif biasa disebut sebagai aspek pikir. Orang biasa menyebutnya sebagai tes kecerdasan atau tes IQ. Tes IQ memang mengukur kecerdasan, tetapi yang diukur adalah kemampuan kecerdasan secara umum seseorang dalam berbagai situasi. Sementara, ada beberapa tes psikologi yang mengukur aspek kognitif, tetapi hanya dalam bidang-bidang tertentu, seperti kecerdasan dalam bidang numerik atau hitungan, dalam hal pemahaman cerita atau dalam hal penalaran. Tes semacam ini umum disebut sebagai tes bakat minat.
Tes yang mengukur aspek pikir, terbagi antara yang bersifat speed test dan power test
-          speed test
speed test  adalah berbagai jenis yang pengerjaanya dibatasi oleh waktu. speed test bertujuan, anatara lain melihat kecepatan dan ketepatan orang dalam bekerja. Menguji apakah seseorang dapat mengerjakan banyak hal dengan benar dalam waktu yang terbatas atau apakah ia cenderung ceroboh, tidak teliti ketika waktu kerjanya dibatasi. Umumnya, soal yang diberikan dalam tes ini berjumlah banyak dan mudah. Namun karena waktu pengerjaannya singkat, sebagian orang tergesa-gesa dan tidak cermat, meskipun ada juga orang yang dapat tetap bekerja dengan teliti.
-          power test
tes kognitif yang bersifat power test tidak dibatasi oleh waktu. Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan orang secara maksimal dalam menyelesaikan suatu persoalan. Aspek yang dinilai bukan lagi kecepatan dan kecermatan, tetapi kualitas jawaban yang diberikan. Bisa saja soal yang diberikan hanya sedikit, tetapi membutuhkan kemampuan pikir yang tinggi. Tujuannya tentu untuk melihat sejauh mana daya pikir orang yang mengerjakan tes ini.


2.      Aspek Non-Kognitif
Tes yang mengukur aspek non kognitif adalah tes yang hendak melihat aspek-aspek kepribadian seseorang. Tes jenis ini terbagi menjadi tes yang bersifat proyektif dan bersifat objektif.
-          Tes bersifat Proyektif
Tes bersifat proyektif adalah tes yang bertujuan melihat unsur-unsur kepribadian yang mungkin secara tidak disadari ada didalam diri seseorang. Soal-soal yang diajukan dalam tes ini umumnya tidak terlalu jelas dan ambigu.
-          Tes bersifat Objektif
Tes yang bersifat objektif biasanya berupa skala atau angket. Bentuknya juga bermacam-macam, ada tes non-kognitif bersifat objektif yang meminta subjek unyuk memilih salah satu dari dua pilihan jawaban, atau mungkin lima pilihan jawaban. Pada tes semacam ini, jawaban memang telah disediakan sehingga subjek tinggal memilih yang paling sesuai dengan keadaan dirinya. Karena itu, pelaksanaan tes semacam ini relatif lebih mudah.

    B.     Tujuan Tes
Tes psikologi dirancang untuk mengukur berbagai faktor psikologis tertentu. Tujuannya bagi perusahaan adalah memperkirakan apa yang akan dilakukan seseorang dimasa yang akan datang. Faktor yang diukur adalah tipe psikologis seperti logika berpikir, kemampuan mempelajari tempramen dan berbagai kecakapan tertentu. Biasanya juga menyangkut pengukuran kemampuan fisik, seperti kecakapan atau kecepatan menulis atau koordinasi gerak tangan dan pengelihatan.
Menurut Lee J. Cronbach dalam Essentials of psychological Testing, tujuan tes psikologi adalah mengetahui perbedaan diantara setiap kepribadian. Dalam perusahaan, para pekerjanya akan selalu berusaha untuk lebih baik dari pekrja lainnya. Oleh karena itu, setiap pemimpin, manager, pekerja harus mampu mengidentifikasi masalah tersebut.
Pengetahuan ini menyajikan dua fungsi, yaitu presiksi dan diagnosis.
-          Prediksi
Usaha prediksi mendasari setiap pemakaian tes dan menekannkan perbedaan diantara masing-masing individu. Misalnya bila diberikan pada dua orang, tes ini dapat mengungkapkan perbedaan mereka pada saat itu juga. Namun, hal itu tidak ada artinya jika perbedaan aktivitas kesehariannya tidak dapat diprediksi. Dalam penerimaan karyawan, tes ini dilakukan dengan cepat untuk menyeleksi mereka yang memenuhi kualitas.
-          Diagnosa
Diagnosa merupakan fungsi tes kedua, yakni menekankan perbedaan antara sifat-sifat dari individu yang sama.
Diagnosa mecakup prediksi karena pemakai tes harus menentukan tingkah laku yang boleh dilaksanakan dan sejauh mana pola tersebut tetap bertahan.
Istilah diagnosa disini mengacu pada analisis dan berkaitan dengan berbagai aspek tingkah laku. Istilah ini harus dibedakan dengan diagnosa dalam arti proses penempatan subjek dalam kategori khusus misalnya penyakit suka mengasingkan diri.
Dalam diagnosa kita harus lebih pasti mengenai hasil tes. Jika mengetahui bahwa tes memprediksi suatu tingkah laku dari 100 subjek memperoleh nilai X, kita tidak perlu tahu tentang alasan nilai rendahnya.
Akan tetapi, jika diperlukan diagnosa, kita perlu mengetahui ciri-ciri yang menyebabkan nilai rendah pada tes tersebut. Hal ini karena penekanan dalam diagnosa merupakan penjelasan mengenai seseorang.


    C.    Jenis Tes
Ada beberapa jenis tes psikologi yang dipergunakan dalam proses pengujian seseorang dalam hal ini adalah seleksi calon tenaga kerja. Akan tetapi tidak selalu semua jenis tes diberikan kepada tesee (subjek yang dites). Pemberian soal tes ini bergantung pada keperluannya.
Lee J. Cronbach dalam Essentials of Psychological Testing edisi tahun 1949, membagi dua kelompok besar tes psikologi ini, yaitu berikut ini :
1.      Tes Kemampuan (intelegensi)
Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui prestasi maksimal yang diperlukan dalam meneliti kemampuan dan kecakapan.
Kecakapan merupakan potensi seseorang untuk memperoleh tindakan melalui penelitian. Adapun kemampuan adalah lebih nyata. Kemampuan dapat diartikan sebagai prestasi seseorang atas tugas yang diberikan saat itu dengan motivasi maksimal, tetapi tanpa pelatihan, kemampuan tak mungkin lebih baik dari kecakapan. Terkadang faktor emosional turut mempengaruhi sehingga kemampuan tidak dapat muncul seperti aslinya.
Tes prestasi maksimal termasuk dalam bentuk tes kemampuan. Tes kemampuan mendefinisikan kata yang digunakan untuk memprediksi prestasi akademik.
2.      Tes Kebiasaan (Kepribadian)
Tes prestasi khusus dipakai dalam meneliti kebiasaan dan kepribadian seseorang. Ada sedikit nilai yang menentukan seberapa sopan peserta tes yang diinginkan. Aspek kepribadian peserta tes, misalnya kejujuran, keterbukaan, emosi. Kepribadian biasanya dianalisis dengan cara deskriptif tanpa usaha yang dibuat untuk mempertimbangkan sifat-sifat yang diharapkan.
            Penggolongan tes psikologi secara lebih rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
1.      Intelligence Test (Tes Kecerdasan)
Tes kecerdasan/ tes IQ paling luas penggunaannya. Hampir setiap posisi pekerjaan mengadakan tes semacam ini. Tujuannya adalah menegetahui kemampuan seseorang dalam kerangka berpikir secra total dan logis.
Penyajian terbagi menjadi dua sifat berikut :
-          Soal terbuka, yaitu pada pertanyaan atau soal belum tersedia jawaban sehingga peserta tes harus menjawab sesuai kemampuannya jawaban bisa berbeda-beda, bergantung pada kemampuan setiap peserta dalam menangkap isi soal.
-          Soal tertutup, yaitu pada pertanyaan atau soal sudah tersedia jawabannya sehingga peserta tes dapat memilih jawaban yang paling benar.
Soal ini mudah, tetapi karena jawaban yang tersedia hampir mirip atau bahkan mirip, dibutuhkan ketelitian dalam waktu sangat singkat

2.      Aptitude Test (Tes Bakat)
Tes bakat atau pembawaan ditujukan untuk mengukur bakat atau kemampuan, yang mungkin telah dikembangkan atau masih terpendam dan tidak dipergunakan. Tujuannya adalah memprediksi kecakapan belajar para pelamar dikemudian hari. Tes ini lebih cocok bagi calon pelamar yang belum berpengalaman seperti ahli mesin, ahli bahasa, ahli musik dan ahli seni.

3.      Interest Test (Tes Minat)
Tes minat ditunjukan untuk mengetahui minat seseorang. Untuk pekerjaan yang lebih spesifik, seperti guru, manager, akuntan, dokter, tes ini sangat dibutuhkan.
Tes ini memang jarang digunakan para psikolog yang biasa menyelenggarakan tes dalam rangka rekuitmen, namun dalam soal-soal tes kepribadian (personality test) tes ini terkandung didalamnya.

4.      Achievement Test (Tes Prestasi)
Tes ini ditujukan untuk mengukur hasil kerja para pelamar. Bila seseorang menyatakan mengetahui atau memahami suatu hal, tes ini menguji seberapa jauh pengetahuan itu. Semua tes psikologi mencakup tes prestasi.

5.      Personality Test (Tes Kepribadian)
Tes kepribadian ditujukan untuk mengukur atau menilai kepribadian pelamar. Kepribadian bukanlah sesuatu yang salah atau benar, bukan pula sesuatu yang baik atau buruk. Tiap kepribadian mempunyai dua sisi yang saling berkait, yakni memiliki kelemahan serta kekuatan. Seseorang yang memiliki sifat extrovert pun tidak selalu baik. Demikian pula sifat introvert tidak dapat dikatakan jelek. Jika disebutkan satu persatu mungkin terdapat ratusan bagian dari kepribadian misalnya kejujuran, tanggung jawab, pendiam, humoris, nakal, emosional, keras kepala, pkerja keras, malas, patuh, lugu, kreatif.
            Dan psikotes biasanya dibagi dalam beberapa jenis yaitu :
1.      Tes Verbal
Tes verbal biasanya terdiri dari empat bagian yaitu : tes padanan kata atau sinonim, tes lawan kata atau antonim, tes analogi dan tes pemahaman wacana.
-          Tes padanan kata / sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada dasarnya mempunyai makna yang sama, tetapi berlainan bentuk luarnya. Apabila ditemukan kesinoniman, dalam penggunaannya perlu diusahakan seleksi.
Tes sinonim adalah tes untuk memahami keluasan pengetahuan seseorang dalam kaitannya dengan varian kata yang paling tepat dalam mengungkapkan pikiran dan gagasan. Biasanya, tiap soal disediakan satu jenis kata, kemudian anda diminta mencari kata lain yang memiliki makna yang terdekat.

-          Persamaan kata/ analogi
Pada tes analogi akan diberikan pasangan kata yang memiliki hubungan tertentu kemudian akan diberikan sebuah kata yang tak mempunyai pasangan dan kita harus mencari pasangan kata yang hilang tersebut dengan menganalogikan dari pasangan kata petunjuk.

2.      Tes Kuantitatif
Tes kuantitatif ini bertujuan untuk mengukur kecerdasan. Hal-hal yang dapat dilihat dari tes ini adalah kemamouan berpikir analitis, daya ingat, kecepatan kerja, ketelitian serta jalannya logika. Waktu untuk menjawab soal ini memang sengaja dibuat terbatas. Oleh karenanya kita harus benar-benar konsentrasi.
Tes ini terdiri dari soal-soal deret, aritmatika dan aljabar, serta geomatri dan trigonometri. Soal-soal yang mudah namun membutuhkan kejelian dan kecermatan.
-          Deret
Tes deret bukan soal yang rumit. kita tidak membutuhkan persiapan rumus apapun. Yang diperlukan hanya kejelian, kecepatan berfikir dan konsentrasi, yang umumnya diujikan dalam tes deret antara lain adalah :
·         Menjumlahkan sederet angka pada kolom vertikal
·         Mengisi deret yang hilang
·         Melanjutkan deret.

-          Aljabar dan Aritmatika
Soal aritmatika dan konsep aljabar dalam psikotes bukanlah soal yang terlalu rumit. Soal-soal ini kebanyakan memang bisa dikerjakan tanpa rumus apa pun artinya hanya menggunakan logika saja dalam menjawabnya.

-          Geometri dan Trigonometri
Mungkin inilah bagian yang paling banyak menjatuhkan peserta ujian. Soal ini membutuhkan pemahaman tentang geometri dan trigonometri. Tidak seperti pada soal aljabar, logika tidak akan membantu dalam hal ini. Kita harus benr-benar menguasai konsep dari geometri dan trigonometri.

  
3.      Tes Penalaran
Tes penalaran biasanya dibagi menjadi tiga bagian yaitu penalaran logis, penalaran analitis dan penalaran simbolis.
-          Penalaran logis
       Trik dalam mengerjakan soal penalaran logis adalah dengan cara menerjemahkan soal logika dari bentuk kata ke matematika. Untuk bisa menerjemahkan kebentuk matematika, maka kita harus mengerti lambang-lambang matematika logika dan tentu saja makna dari yang dilambangkan. Berikut adalah beberapa definisi dalam ilmu logika.
       Untuk memudahkan pemahaman pada soal-soal logika, ada beberpa pengertian yang perlu dipahami terlebih dahulu.
       Proposisi secara mudahnya, proposisi itu dikenali sebagai kalimat berita dalam soal-soal logika.kalimat tanya atau berita bukan proposisi
       Premis dan konklusi. Premis adalah proposisi yang menjadi dasar penyimpulan. Konklusi merupakan proposisi baru yang dihasilkan dari penalaran terhadap sejumlah propsisi
       Penalaran adalah proses penyimpulan sebuah proposisi baru dari sejumlah proposisi yang ada
       Penalaran induktif adalah penalaran yang konklusinya lebih luas dari premisnya.
       Penalaran deduksi adalah penalaran yang konklusinya tidak lebih luas dari premisnya.

-          Penalaran analitis
Dalam soal ini akan diberikan cerita yang didalamnya ada fakta-fakta dalam kata-kata. Kemudian harus menyimpulkan suatu pertanyaan.

4.      Tes Irama Bergambar
             Tes ini adalah tes dimana kita akan dihadapkan pada gambar yang sekilas acak-acakan. Kemudian kita akan diminta memilih salah satu gambar yang ada. Mirip dengan tes deret namun lebih membingungkan.
             Tes irama bergambar adalah tes yang sering muncul pada soal psikotes yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Tujuan dari tes irama bergambar adalah untuk melihat tingkat ketelitian, kecepatan serta kepribadian yang dimiliki oleh peserta tes. Dengan menggunakan tes ini dapat melihat bagaimana respon serta reaksi dari peserta tes dalam memandang, menyiasati serta mencari solusi dari kumpulan soal yang ada dihadapannya. Bila kita mampu menjawab soal yang ada dengan cepat dan benar, maka kita adalah orang yang memiliki kemampuan lebih baik dibanding yang lainnya.
             Dalam tes irama bergambar, tes yang sering dilakukan adalah tes pandangan ruang dan tes spatial. Tes pandandangan ruang meliputi tes memutar serta tes pencerminan.
-          Tes Pandang Ruang
Tes ini menguji kemampuan dalam memandang spatial suatu benda, seperti bagaimana jika suatu benda diputar ataupun bagaimana bentuk benda itu bila dicerminkan
MEMUTAR :
       Kunci yang harus kita pegang dalam mengerjakan tes memutar adalah dalam setiap pemutaran benda selalu mengacu pada satu titik poros, dan biasanya titik poros itu selalu terletak pada titik tengah pada suatu bidang.
PENCERMINAN:
       Kunci yang harus kita pegang dalam mengerjakan tes pencerminan adalah cermin. Bayangkan jika kita bercermin dalam suatu kaca, kita akan mendapati bahwa gambar kita akan terbalik. Kiri menjadi kanan dan kanan menjadi kiri. Dan satu hal yang harus kita ingat adalah pencerminan bukan hanya terhadap sumbu X dan sumbu Y, tetapi bisa lebih dari itu.

-           Tes Spasial
Jika tes ruang pandang, kita diharapkan mencari tahu apakah gambar itu diputar atau dicerminkan, pada tes spasial gambar tersebut mungkin bukannlah satu gambar yang diputar atau dicerminkan.gambar spasial bisa jadi gambar yang berbeda-beda satu sama lainnya. Tapi ada satu hal yang harus kita tahu adalah bahwa gambar ini mempunyai pola yang mirip seperti deret. Yang paling umum adalah deret aritmatika dengan beda satu.

5.      Tes Kepribadiaan
             Selain tes yang bersifat kemampuan kita dalam mengolah soal. Kita mungkin akan mendapatkan bentuk soal bergambar. Soal ini tidak ada jawaban benar salah, semua jawaban adalah benar karena gambar tersebut diasumsikan merupakan repesentasi diri. Penelitian membuktikan bahwa hal tersebut cenderung benar, maka tidak ada salahnya, jika anda mengetahui ada apa dibalik tes bergambar sehingga akan menuntun kita untuk menggambar seperti yang diinginkan.
             Selain tes bergambar mungkin ada tes yang bersifat kuisioner. Kita diminta menjawab beberapa pertanyaan mengenai diri kita atau jawaban yang kita anggap paling benar. Pada kesempatan ini hanya akan dibahas tes bergambar yang berjenis meneruskan gambar dan gambar rumah, pohon, orang.

3.      ANALISIS

Test psikotes yaitu untuk mengetahui gambaran yang dimiliki seseorang dari bakat , prestasi, kepribadian dan intelegensi yang dimiliki oleh seseorang. Biasanya test psikotes sangat dibutuhkan untuk  di sekolah misalnya untuk memilih jurusan IPA atau IPS, dan di sebuah perusahan-perusahaan yang sedang  membuka lowongan pekerjaan. Dengan dilakukannya tes psikotes disebuah perusahaan untuk mengetahui apakah pelamar itu cocok atau tidak dengan pekerjaan  tersebut. Dengan diadakannya tes psikotes online kita bisa mempunyai gambaran bagaimana tes psikotes itu dan untuk terlebih dahulu mempersiapkan diri untuk mengerjakan tes psikotes nantinya
Test psikotes sekarang sudah bisa diakses dengan mudah secara online dan bisa dilakukan dimana saja dengan media internet tanpa har us membeli buku dan mengeluarkan biaya, dinternet sudah banyak tesebar test-test  psikotes gratis. Ini adalah salah satu latihan  test psikotes verbal yang dilakukan secara online http://www.proprofs.com/quiz-school/quizshow.php?title=latihan-tes-psikotes&quesnum=1


Dengan test psikotes ini kita juga dengan mudah mengetahui jawaban kita benar atau salah



Sesudah mengisi semua latihan test  psikotes kita mendapatkan sertifikat seperti dibawah ini :



4.      REFERENSI
Soenanto,Hardi. (2002). Memahami Psikotes. Bandung: Pustaka Grafika.
Widayat,Bagus. (2006). Psikotes TPA & Wawancara Kerja. Yogyakarta: ImagePress.

Wardani,Yurika Fauzia.(2006).Latihan Soal-Soal Psikotes Pelamar Kerja.Jakarta: PT Kawan Pustaka.

Jumat, 09 Agustus 2013

Prospek Kerja Psikologi

Banyak orang yang bilang ngapain sih kuliah ngambil psikologi ? emang kerjanya apa nanti ? oke disini saya akan membahas tentang prospek kerja psikologi
Sebelumnya saya akan membahas cabang-cabang ilmu psikologi terlebih dulu :        
     1.      Psikologi Perkembangan        : Perilaku seseorang dari lahir sampai lanjut usia
     2.      Psikologi Sosial                   :  - Pengaruh sosial terhadap proses individu
                                                                 -  Proses-proses individual bersama
                                                                 -  Interaksi kelompok
3.      Psikologi Klinis              : Penerapan psikologi dalam memahami mencegah dan memulihkan keadaan psikologis individu keambang normal
4.      Psikologi Industri dan Organisasi (PIO)         : memfokuskan pada pengembangan , mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu kerjaan yang dikerjakan oleh individu.
5.      Psikologi Pendidikan             : menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik.

Prospek kerja :
1.    Psikologi Perkembangan        : bisa jadi dosen , jadi psikologi anak/ remaja/lansia, jadi konsultan.
2.    Psikologi sosial                       : bisa kerja di partai politik , menjadi anggota DPR, bisa kerja di LSM
3.    Psikologi Klinis                      : bisa bekerja di rumah sakit
4.    Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) : bisa menjadi konsultan , bekerja di bagian HRD.
5.    Psikologi Pendidikan             : bisa menjadi dosen atau guru BK

Oh iya saya juga mau menambahkan bedanya psikiater dan psikolog
Menurut pendapat saya sih psikiater itu bisa memberikan resep-resep obat sedangkan psikolog itu hanya bisa memberikan solusi atau masukan-masukan tidak bisa memberikan obat.
Psikiater itu awalnya jurusan dokter dan mengambil spesialis kejiawaan sedangkan psikolog itu bisa dari jurusan S1 psikologi.

Seseorang dengan  jurusan psikologi untuk mendapatkan gelar S.Psi harus melanjutkan ke S2 terlebih dahulu. 

Kamis, 01 Agustus 2013

Arti Sebuah Persahabatan

Arti Sebuah Persahabatan

Apa yang kita alami demi sahabat kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan. Tetapi itu yang membuat persahabatan mempunyai nilai indah. Persahabatan sering mengalami berbagai percobaan, tetapi pesahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu.
Persahabatan sering diwarnai dengan berbagai pengalaman suka-duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak ,namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian. Seorang sahabat akan memberanikan diri untuk  menegur sahabatnya sendiri jika melakukan kesalahan.
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis  tetapi membutuhkan proses yang panjang , mencari seorang sahabat tidak seperti mencari seorang teman, teman bisa kita temukan di mana saja tapi teman tidak selalu mengerti kondisi kita. melainkan sahabat , sahabat yang baik selalu ada dalam suka dan duka. Makna persahabatan Khalil Gibran “sahabat adalah kebutuhan jiwa yang mesti terpenuhi dialah ladang hati yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan rasa penuh terimakasih, dan dia pula lah naungan dan pendiangmu , karena kau menghampirinya saat hati rapuh dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian”
Banyak orang yang telah menikmati indahnya persahabatan namun dengan tak sadar ia menghancurkan persahabatnya demi seorang kekasih. Sahabat yang baik tidak akan meninggalkan sahabatnya sendiri demi seorang kekasih. Meskipun kekasih itu adalah pendamping , kekasih tidak selalu setia mendampingi kita saat kita benar-benar membutuhkan dia, melainkan sahabat dalam kondisi apapun dia tetap mendampingi kita. Kekasih tega membuat kita meneteskan air mata karenanya, tapi sahabat tidak tega melihat kita menangis bahkan sahabatlah yang menghapus air mata kita dan beribu-ribu cara yang dilakukan sahabat untuk menghibur kita supaya tidak menangis lagi karena seorang sahabat tidak akan pernah rela melihat sahabatnya sampai terluka.

Jadi jangan pernah sekali-kali meninggalkan sahabat demi seorang kekasih, karena sahabat yang selalu mengerti kita dalam kondisi apapun,  suka maupun duka, dan sahabat selalu ada saat kita sedang rapuh dan butuh support. Persahabatan itu indah dan sungguh agung nilainya. Persahabatan itu bisa diibaratkan sebagai tubuh kita, jika salah satu bagian terluka maka seluruh tubuh kita akan ikut mersakannya.

   5.   Percobaan                               :   Indera Penglihatan
  Nama percobaan                    :   Diplopia atau Benda Rangkap.
  Nama Subjek Percobaan       :   Desy Amalina
  TempatPercobaan                  :   Laboratorium Psikologi Faal
a.   TujuanPercobaan            :  Untuk membuktikan terjadinya diplopia atau adanya  titik, titik disparat.
b.         DasarTeori                     :   Diplopia atau pengelihatan ganda paling sering akibat dari salah penyejajaran poros pengelihatan yaitu pergeseran atau deviasi mata. Diplopia ini lazim ada pada heteroforia, pada heteroforia yang baru terjadi (terutama bila disebabkan oleh kelumpuhan saraf didapat).
c.       Alat yang Digunakan        :   Bolpoin
d.      JalannyaPercobaan           : 1.1 letakkan bolpoin didepan mata ,kemudian tekan
                                                  bagian kelopak mata
e.      HasilPercobaan                : 1.1 Hasil Individu
bolpoin akan terlihat berbayang seperti rangkap 2.
1.1  Hasil sebenarnya
Benda terlihat rangkap / double
f.       Kesimpulan             :  Diplopia atau pengelihatan ganda paling sering akibat dari salah penyejajaran poros pengelihatan yaitu pergeseran atau deviasi mata.

g.      DaftarPustaka                 : 

;;

Template by:
Free Blog Templates

Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates